Minggu, 06 Desember 2009

Pembentukan Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi atau pelarutan. Jadi dari semula batuan yang sudah ada ini, baik batuan beku, batuan metamorf yang mengalami pelapukan, terkikis, tertransportasi kemudian diendapkan ditempat lain, sehingga mengalami proses sementasi dan litifikasi menjadi batuan sedimen yang keras. Sedimen akan menjadi batuan sedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan yang melibatkan :
1. Pemampatan (Compaction)
2. Penyimenan (Cementation)
3. Pengkrtistalan kembali (Recrystallization) terutamanya sedimen karbonat

1. Pemampatan (compaction)
Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbun. Susunan butiran akan tersusun dengan lebih padat. Jika banyak partikel yang halus seperti syal, sedimen akan lebih mudah mengalami pemampatan. Akibat daripada pemampatan, lapisan menjadi lebih tipis, porositas berkutang, terutama dalam sedimen lumpur terrigenus.
Pengurangan porositas dan kehilangan air mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke kawasan yang berketelapan tinggi seperti pasir, dan akan memainkan peranan penting dalam pelarutan dan pemendapan kimia dalam pasir. Setelah tersusun semula, pemampatan yang terterusan menyebabkan butiran bersentuhan satu sama lain. Tempat sentuhan mengalami tekanan yang tinggi dan perubahan fisikal berlaku, seperti proses larutan tekanan (pressure solution). Silika yang terlarut akan masuk dalam rongga antara butiran dan boleh membentuk semen.

2. Penyemenan (cementation)
Penyemenan merupakan proses dimana mineral baru yang berasal dari cairan rongga (pore fluids) akan terbentuk/terendap di permukaan butiran pertumbuh besaran (overgrowths) mineral yang sedia ada. Jenis semen yang utama ialah kuarsa dan kalsit.
Semen akan mengikat butiran menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyemenan biasanya berlaku pada waktu pertengahan diagenesis. Jika terjadi pada awal, akan mengurangkan kesan pemampatan, yang mana semen yang keras boleh menahan tekanan.
Semen kuarsa berasal daripada air dengan silika, yaitu hasil daripada pelarutan organisme bersilika, larutan tekanan kuarsa, diagenesis kimia mineral liat dan lain-lain. Semen kalsit boleh terbentuk semasa sedimen terendap, yaitu di kawasan sekitaran karbonat.

3. Pekristalan kembali (recrystallization)
Pekristalan kembali ialah proses perubahan ukuran dan/atau perubahan bentuk, tanpa adanya perubahan kimia atau mineralogi. Biasanya ukuran akan bertambah, tetapi pengecilan ukuran juga dapat terjadi. Pekristalan kembali penting dalam batu kapur, yang mana ukuran kalsit menjadi bertambah besar, tekstur serta strukturnya mungkin hilang.

tinjauan pustaka :
Boogs,. Sam., Principles of sedimentology and stratigraphy., 1995 Prentice Hall
http://radonkey.blogspot.com/2009/07/batuan-sedimen.html

Nama : Yedija Christiani Salamala
NPM : 140710080098

Tidak ada komentar:

Posting Komentar