Minggu, 06 Desember 2009

Penggolongan Batuan Sedimen

Penggolongan batuan sedimen dimaksudkan agar batuan sedimen dapat lebih mudah dikenali.
Penggolongan ini biasanya bukan hanya berdasarkan atas satu hal, bahkan bisa lebih dari dua hal (sudut pandang).
Batuan sedimen dapat dibagi berdasarkan :
1. Tenaga yang engangkut hasil pelapukan
2. Tempat pembentukannya (lingkungan pengendapan)
3. Genetis batuan tersebut

1. Tenaga yang Mengangkut Hasil Pelapukan
Berdasarkan tenaga yang mengangakut hasil pelapukan / erosi, batuan sedimen dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
a. Sedimen aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.
Contohnya : gosong pasir, flood plain, natural levee, alluvial fan, delta, dan sebagainya.
b. Sedimen aeolis/aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin.
Contohnya : sand dunes, tanah loss, dan sebagainya.
c. Sedimen glasial, yaitu sedimen yang diangkut oleh tenaga gletser.
Contohnya : morena, drumline.

2. Tempat Pengendapan (Lingkungan Pengendapan)
Materi partikel ada yang kasar dan juga ada yang halus. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam, ada yang terdorong (trection), terbawa secara melompat-lompat (saltation), tertransport oleh fluida (suspension), proses transportasi kimia (solution).
Berdasarkan lingkungan terbentuknya (lingkungan pengendapan), batuan sedimen dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Sedimen laut (marine), batuan sedimen ini diendapkan di laut.
Contohnya: batu gamping, dolomit, napal, dan sebagainya.
b. Sedimen darat (teristris/kontinen), tempat pembentukannya terjadi di darat.
Contohnya : endapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun (aeolis), dan sebagainya.
c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut.
Contohnya: endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

3. Genetis Batuan Sedimen
Secara genetis batuan sedimen disimpulkan dalam dua golongan :
a. Batuan Sedimen Klastik
Batuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada sebelumnya. Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic Minerals (mineral yang terbentuk di lingkungan sedimentasi atau pada saat sedimentasi berlangsung). Allogenic mineral mempunyai daya tahan yang tinggi. Mineral ini berasal dari bataun yang telah ada dan yang telah mengalami tahap transportasi dan kemudian mengendap pada lingkungan sedimentasi.
Contoh mineral ini antara lain : kuarsa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite, montmorillonite, hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet.
b. Batuan Sedimen Non-Klastik
Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia baik dari larutan ataupun aktivitas organik. Didalam batuan sedimen non-klastik banyak sekali dijumpai Authigenic mineral (mineral yang terbentuk di daerah cekungan atau lingkungan sedimenasi).
Beberapa contoh Authigenic mineral : gypsum, anhydrite, kalsit, dan halit.
Selain tersusun atas mineral-mineral, batuan sedimen juga tersusun atas fragmen batuan dan fosil. Kristal-kristal pada batuan sedimen juga memiliki andil dalam pengklasifikasian batuan sedimen. Pengklasifikasian batuan sedimen berdasarkan ukuran kristal dilakukan oleh Howell dan Hirschwald. Pengklasifikasiannya sebagai berikut :
1. Makrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebih dari 0,75mm.
2. Mesokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,2mm hingga 0,75mm.
3. Mikrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,01mm hingga 0,2 mm.
4. Kriptokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebihkecil dari 0,01 mm

Tinjauan Pustaka :
Boogs,. Sam., Principles of sedimentology and stratigraphy., 1995 Prentice Hall
Sedimentary Rocks, Pettijohn, F.J., 1975
Huang, W.T., 1962, Petrology, Mc Graw Hill Book Co., New York.
http://radonkey.blogspot.com/2009/07/batuan-sedimen.html

Nama : Denisha Betaci Gultom
NPM : 140710080050
Blog : http://denishabetaci.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar